a.
Alat dan Bahan
1)
Buret 50 mL, klem dan
statif, labu Erlenmeyer 250 mL, labu seukuran (100 mL), corong, gelas ukur 25
mL, pipet seukuran (10 mL dan 25 mL), gelas piala (beacker glass) 50 mL, pipet
tetes.
2)
Asam Oksalat (H2C2O4),
larutan KMnO4 4N, larutan sampel (FeSO4), aquades.
b.
Cara Kerja
1)
Pembuatan Larutan H2C2O4
a)
Timbang dengan seksama
sejumlah kristal asam oksalat yang diperlukan untuk membuat asam oksalat 0,1 N
dalam 100 mL.
b)
Larutkan asam oksalat
tersebut mula-mula dengan 25 mL aquades dalam gelas piala 50 mL.
c)
Tuangkan dalam labu
takar ukuran 100 mL dan tambahkan aquades sambil membilas gelas piala sampai
mendekati tanda batas. Kemudian tambahkan aquades dengan pipet tetes tepat
sampai tanda batas.
d)
Tutup labu takar
kemudian kocok sambil dijungkirbalikkan agar larutan homogen.
e)
Gunakan larutan standar
ini untuk menentukan kosentrasi larutan KMnO4 dengan tepat.
2)
Pembakuan Larutan KMnO4
a)
Isilah buret dengan
larutan KMnO4 sampai tepat pada titik nol.
b)
Pipetlah 10 mL larutan
asam oksalat 0,1 N ke dalam labu Erlenmeyer, tambahkan 5 mL H2SO4
4 N, panaskan dengan penangas sekitar 80ºC.
c)
Titrasi larutan
tersebut dengan larutan KMnO4 sampai terbentuk warna merah muda. Hitung
Normalitas larutan KMnO4.
Perhitungan
:
Normalitas
KMnO4 = Vol H2C2O4 x N H2C2O4
Vol KMnO4
3)
Penetapan Kadar Besi
(II) sulfat
a)
Pipetlah 10 mL larutan
Besi (II) sulfat (FeSO4) ke dalam labu Erlenmeyer, tambahkan 5 mL H2SO4
4 N.
b)
Titrasi larutan
tersebut dengan larutan KMnO4 sampai terbentuk warna merah muda.
Hitung normalitas larutan FeSO4.
c)
Hitung berapa gram FeSO4
yang terdapat dalam larutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar